Kamis, 07 November 2019

      POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK KOMUNIKASI
 









DISUSUN OLEH  :

                  Nama       :   Dheo Putra Pratama        (20190437-E)         
                                               

TEKNIK KOMUNIKASI D4 ANGKATAN IV









BATU,        NOVEMBER 2019


PERCOBAAN 16

MEMBUAT RANGKAIAN RUNNING LED
BERBASIS ATMEGA 8535

1.       Tujuan                   : Agar bintara mahasiswa mampu membuat rangkaian running led berbasis atmega 8535.

2.       Alat dan Bahan      : 

a.       Atmega 8535;
b.       LED; dan
          c.        Proteus.

3.       Dasar Teori            :
         
A.              ATMEGA 8535




Mikrokontroller merupakan contoh suatu sistem komputer sederhana yang masuk dalam kategori embedded komputer. Di dalam sebuah mikrokontroller terdapat komponen-komponen seperti: processor, memory, clock, peripheral I/O, dll. Mikrokontroller memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan instruksi (program) yang dibuat oleh programmer. Mikrokontroller adalah piranti elektronik yang dikemas dalam bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) tunggal, sebagai bagian utama dan beberapa peripheral lain yang harus ditambahkan, seperti kristal dan kapasitor.

Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah Complex Instruction Set Computing.

AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak, sehingga ketersediaan komponen dan referensi penunjang lebih terjamin.

Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan terutama dalam pengontrolan robot. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) ATmega8535 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.

Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll (M.Ary Heryanto, 2008). Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini memungkinkan kita belajar mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega8535.

·                 Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler ATmega 8535 adalah sebagai berikut:

1.       Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D.

2.       ADC internal sebanyak 8 saluran.

3.       Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4.       CPU yang terdiri atas 32 buah register.

5.       SRAM sebesar 512 byte.

6.       Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.

7.       Port antarmuka SPI.

8.       EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

9.       Antarmuka komparator analog.

10.     Port USART untuk komunikasi serial.

11.     Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

12.     Dan lain-lainnya.

·                 Arsitektur ATmega 8535 :
 
1.       Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.

2.       ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.

3.       Tiga buah timer / counter.
 
4.       32 register.

5.       Watchdog Timer dengan oscilator internal.

6.       SRAM sebanyak 512 byte.

7.       Memori Flash sebesar 8 kb.
 
8.       Sumber Interrupt internal dan eksternal.

9.       Port SPI (Serial Peripheral Interface).
 
10.     EEPROM on board sebanyak 512 byte.
 
11.     Komparator analog.

12.     Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

·                 Konfigurasi Pin ATmega 8535 :

1.       VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya.

2.       GND merupakan pin Ground.

3.       Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC.

4.       Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI.

5.       Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator.

6.       Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial.

7.       RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
 
8.       XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
 
9.       AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC.
 
10.     AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.

B.              LED (Light Emitting Diode)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.


Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.

4.       Langkah - Langkah Percobaan  :
         
a.               Buat Rangkaian Percobaan 16 A;
b.               Buat Script menggunakan Bascom AVR;
c.       Siapkan Proteus; dan
d.       Buatkan Rangkaian dibawah Ini dan amati;

·        Rangkaian Percobaan 16 A

  
·        Membuat Script menggunakan Bascom AVR

  

5.       Analisa                  :

Berdasakan rangkaian diatas adalah deretan LED yang menyala satu per satu kelompok seakan-akan LED tersebut yang berjalan. Clock pada alat lampu berjalan ini adalah tegangan yang berdetak secara tetap terhadap waktu. Agar dapat menghasilkan clock, dibutuhkan ATMEGA 8535 yang mempunyai berbagai fitur untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmega 8535 dapat bekerja karena dibantu oleh aplikasi Baskom AVR yang menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke dalam chip dan melakukan simulasi di dalam suatu Rangkaian yang telah di buat di dalam Proteus 8.6.
  
6.               Kesimpulan           :

Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa suatu rangkaian running LED juga  dapat di buat menggunakan Komponen ATMEGA 8535 yang berfungsi sebagai pembangkit clock aktif, dan dapat dilihat pada rangkaian diatas ATMEGA 8535 yang dapat Dikombinasikan dengan aplikasi Baskom AVR yang berbasis Microkontroler yang berfungsi sebagai komponen yang dapat memindahkan nyala lampu secara bergantian bisa dari low ke high (0 ke 9) maupun High ke Low (9 ke 0) melalui bahasa pemrograman yang di terapkan dalam Rangkaian yang telah di buat di Proteus 8.6